Di zaman kolonial Belanda, Semarang dapat kemewahan lebih dulu memiliki stasiun kereta api ketimbang daerah lain, lho. Tak heran bahwa hingga kini jejak-jejak sejarah kereta api mudah ditemukan, terutama di Museum Kereta Api Ambarawa. Di museum ini, kamu bisa merasakan asyiknya naik kereta kuno dari zaman kolonial.
Hal ini terjadi karena kereta-kereta kuno tersebut masih terawat dan berfungsi. Bahkan, pengelola Museum Kereta Api Ambarawa menjadikan naik kereta kuno ini sebagai fasilitas wisata andalan. Kalau penasaran tentang infonya, baca ulasan Cerita Wisata di bawah ini, ya.
Fasilitas
Sebagai lokasi wisata, Museum Kereta Api Ambarawa punya ciri khas unik, yakni koleksi perekeretapian dari masa pendudukan Belanda sampai pra-kemerdekaan Indonesia. Bentuknya antara lain bangunan stasiun, lokomotif uap, lokomotif diesel, kereta, dan gerbong. Beberapa benda ini dirawat dengan baik sehingga masih terjaga bentuk aslinya.
Saat memasuki museum, kamu akan merasakan sensasi seolah datang ke stasiun di masa silam. Nuansa itu semakin kental bilamana kamu naik ke lokomotif uap, di mana kamu bisa menikmati perjalanan selama satu jam. Sebagai catatan, fasilitas naik kereta kuno ini hanya dibuka di akhir pekan. Ada tarif juga untuk menaikinya, jadi siapkan dananya ya.
Sepanjang perjalanan, kamu akan dibawa melewati berbagai tempat menarik. Misalnya, Danau Rawa Pening, dan hamparan sawah hijau. Dari kejauhan, akan tampak juga deretan gunung-gunung besar seperti Gunung Merbabu, Telomoyo, yang memagari Semarang.
Lokomotif ini hanya memiliki jendela tanpa kaca, dengan tempat duduk dari kayu. Bentuk klasiknya akan memberimu pengalaman eksklusif yang tak terlupakan. Rel keretanya pun khusus, yakni rel bergerigi satu-satunya yang masih aktif di Indonesia.
Pengalaman naik lokomotif uap ini semakin seru bila dilakukan bersama keluarga atau sahabat. Pengunjung biasanya ramai di tiap akhir pekan. Jadi, bila ingin lebih leluasa menjelajahi setiap fasilitas, kamu bisa datang di hari kerja.
Ada jadwal khusus untuk menaiki lokomotif kuno. Jadi kamu lebih baik bertanya kepada petugas soal jadwal pastinya. Gamau, kan, datang saat jadwal keberangkatannya sudah lewat?
Jangan salah, kawasan Museum Kereta Api Ambarawa ini cukup luas. Mencakup Stasiun Tuntang, Stasiun Ambarawa, Stasiun Jambu, dan Stasiun Bedono.
Stasiun Tuntang merupakan salah satu stasiun tua yang pernah paling dulu beroperasi di bumi Indonesia. Dulunya, stasiun yang beroperasi dari tahun 1973 ini menjadi halte yang menjadi penghubung antara wilayan Verstenlanden-Semarang dalam lintas Kedungjati-Ambarawa.
Oh ya, kamu tidak hanya bisa mengunjunginya secara pribadi, kok. Museum Kereta Api Ambarawa juga bisa disewa untuk keperluan pameran, pertemuan, pemotretan, pesta pernikahan, festival, pentas seni, dll.
Sejarah
Dulunya, Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun bernama Stasiun Willem I. Stasiun ini diresmikan pada tanggal 21 Mei 1873 oleh perusahaan kereta api swasta Belanda, Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Nama Willem diduga berasal dari nama benteng yang lokasinya tidak jauh dari stasiun.
Keberadaan kereta api menjadi sangat dibutuhkan saat itu untuk keperluan militer. Selain itu, ada pula kepentingan untuk pengangkutan komoditas ekspor dari bumi Jawa Tengah.
Keberadaan Kota Semarang adalah penyokong kota garnizum Magelang untuk mengontrol daerah pedalaman.
Pada 1976, stasiun ini dinonaktifkan, dan mulai dicanangkan sebagai Museum Kereta Api oleh gubernur Jawa Tengah saat itu, Supardji Rustam. Tujuannya tiada lain menyelamatkan benda-benda bersejarah seperti lokomotif uap yang berpotensi menjadi daya tarik wisata sejarah.
Adapun benda-benda lainnya berupa alat-alat administrasi perkantoran, miniatur lokomotif, lokomotif uap dan lokomotif diesel asli untuk pajangan, jalan rel,
Ambarawa juga dipilih karena memiliki latar sejarah yang kuat. Pertempuran Ambarawa yang legendaris itu juga melibatkan Stasiun Willem I.
Akses
Museum Kereta Api Ambarawa cukup mudah diakses. Dari pusat Kota Semarang, jaraknya hanya 30 km. Kamu harus menempuh rute menuju Ungaran sampai di pertigaan Bawen. Dari sana, pilih arah ke kanan (arah Ambarawa) menuju Tugu Palagan Ambarawa.
Dari tugu monumen, kamu belok ke kiri, lalu ikuti jalan utama hingga tiba di Museum Kereta Api Ambarawa.
Nah, buatmu yang sudah penasaran ingin ke Semarang untuk ke Museum Kereta Api Ambarawa, jangan lupa untuk pakai hotelmurah.com. Di hotelmurah.com, kamu bisa memesan tiket kereta api, pesawat, dan mencari penginapan.
Dengan hotelmurah.com, pengalaman wisatamu akan jauh lebih mudah dan nyaman. Selamat berwisata!